Bangun industri galangan kapal, Indonesia hemat Rp 15 triliun per tahun

KRI Tombak 629 produksi PT PAL Indonesia [GM]

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan dengan membangun industri galangan kapal di dalam negeri, maka Indonesia akan menghemat 1,25 miliar dollar AS atau Rp 15 triliuin per tahun‎ dibanding jika mengimpor kapal, seperti yang dilakukan selama ini.

"Berarti ini sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan yang diakibatkan dari pembelian kapal impor," ujar Menperin usai kegiatan buka puasa bersama di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Senin.

‎Menurut Menperin, terbangunnya industri galangan kapal dalam negeri juga meningkatkan industri pendukung perkapalan tanah air seperti perbankan nasional, lembaga pembiayaan, asuransi dan komponen.

"Apalagi, langkah strategis ini sesuai Nawa Cita pemerintahan kita. Pak Jokowi bahkan telah langsung menginstruksikan agar kementerian, lembaga dan BUMN wajib membeli kapal dari galangan dalam negeri," ujar Menperin.

Saleh Husin mencontohkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah memperhitungkan pembelian kapal-kapal dalam lima tahun ke depan, sementara perusahaan-perusahaan BUMN membutuhkan kapal sebanyak 80 unit.

"Dari situ, terlihat jelas bagaimana dahsyatnya dampak pembelian kapal ke galangan kapal nasional," ujarnya.

Menperin menyampaikan, saat ini, terdapat 250 galangan kapal di dalam negeri, di mana 105 perusahaan di antaranya berada di Batam dan 145 unit lainnya berada di luar Batam.

Terkait hal tersebut, Menperin juga memastikan dukungan bahan baku berupa baja untuk industri galangan ‎kapal dalam negeri, yang berasal dari PT Krakatau Steel dan Krakatau Posco.

"Produk baja dari PT Krakatau Steel dan Krakatau Posco telah mumpuni mendukung industri ini. Intinya kita siap, apalagi sudah didukung dan diperintahkan Presiden," tegasnya.

  ⚓️ antara  
Previous
Next Post »