SSX 7.62 Pindad [armyrecognition]☠
PT Pindad (Persero) terus mengembangkan produk senjata dan kendaraan tempurnya. Untuk senjata, Pindad berhasil mengembangkan senapan serbu terbaru, tipe SS Kaliber 7.62 MM. Senapan tipe ini, diklaim bisa disejajarkan dengan senapan legendaris asal Rusia, AK 47.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pindad, Silmy Karim saat pemaparan di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno di markas Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/6/2015).
"Produk terbaru kami adalah senapan SS Kal. 7.62 mm LB, lawan AK 47 buatan Rusia ini saya berani diadu," ujarnya.
Pindad sendiri telah mampu memproduksi berbagai varian senjata. Sampai-sampai senjata SS-2 V-4 Heavy Barel dan Pistol G-2 buatan Pindad berhasil membawa TNI unggul dalam kejuaraan tembak dunia.
Senapan serbu terbaru yang dikembangkan dan dirakit di Bandung tersebut, kini memasuki tahap sertifikasi.
"Sekarang proses tinggal sertifikasi," sebutnya.
Selain memamerkan senapan, Silmy menyampaikan produk kendaraan lapis baja atau panser ANOA. Pindad berhasil mengembangkan dan memproduksi varian panser ANOA yang bisa berjalan di atas permukaan air.
"Ini benar-benar bisa berenang di air. Bisa bermanuver. Panser ini nggak kalah dan bisa diadu dengan produk sejenis dari negara lain," sebutnya.
Langkah Pindad yang terus berinovasi di industri pertahanan bukan tanpa sebab. Di dunia militer, Indonesia masih membeli peralatan dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan TNI dan perkembangan industri senjata dunia, Pindad terus aktif di dalam mengembangkan produk senjata dan kendaraan perang terbaru.
"Makanya saya punya pandangan, daripada kita menghidupi pabrik negara lain dengan membeli produk negara lain lebih baik kita buat sendiri dan beli dari bangsa sendiri," tuturnya.
PT Pindad (Persero) terus mengembangkan produk senjata dan kendaraan tempurnya. Untuk senjata, Pindad berhasil mengembangkan senapan serbu terbaru, tipe SS Kaliber 7.62 MM. Senapan tipe ini, diklaim bisa disejajarkan dengan senapan legendaris asal Rusia, AK 47.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pindad, Silmy Karim saat pemaparan di hadapan Menteri BUMN Rini Soemarno di markas Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/6/2015).
"Produk terbaru kami adalah senapan SS Kal. 7.62 mm LB, lawan AK 47 buatan Rusia ini saya berani diadu," ujarnya.
Pindad sendiri telah mampu memproduksi berbagai varian senjata. Sampai-sampai senjata SS-2 V-4 Heavy Barel dan Pistol G-2 buatan Pindad berhasil membawa TNI unggul dalam kejuaraan tembak dunia.
Senapan serbu terbaru yang dikembangkan dan dirakit di Bandung tersebut, kini memasuki tahap sertifikasi.
"Sekarang proses tinggal sertifikasi," sebutnya.
Selain memamerkan senapan, Silmy menyampaikan produk kendaraan lapis baja atau panser ANOA. Pindad berhasil mengembangkan dan memproduksi varian panser ANOA yang bisa berjalan di atas permukaan air.
"Ini benar-benar bisa berenang di air. Bisa bermanuver. Panser ini nggak kalah dan bisa diadu dengan produk sejenis dari negara lain," sebutnya.
Langkah Pindad yang terus berinovasi di industri pertahanan bukan tanpa sebab. Di dunia militer, Indonesia masih membeli peralatan dari luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan TNI dan perkembangan industri senjata dunia, Pindad terus aktif di dalam mengembangkan produk senjata dan kendaraan perang terbaru.
"Makanya saya punya pandangan, daripada kita menghidupi pabrik negara lain dengan membeli produk negara lain lebih baik kita buat sendiri dan beli dari bangsa sendiri," tuturnya.
☠ detik